tokoh dalam Seni Reog

Mengenal Tokoh-tokoh Dalam Seni Reog

Tokoh tokoh dalam seni Reog ponorogo
Mungkin Anda sudah sering melihat pertunjukan kesenian Reog dari Ponorogo, entah secara langsung atau tidak langsung. Di dalam pertunjukan tersebut pasti anda melihat beberapa tokoh seperti Singa dan Merak yang menjadi satu dengan ukuran yang sangat besar, para penari kuda, penari laki-laki bertopeng dan lain sebagainya. Namun tahukan anda nama dari masing-masing tokoh-tokoh dalam seni Reog tersebut?
Nah berikut ini akan kami ulas mengenai tokoh-tokoh dalam seni Reog Ponorogo tersebut.

1.  Jathil

tari reog jathilan
cahbagus30.blogspot.com
Jathil adalah Prajurit berkuda yang mengiringi kesenian Reog. Gerakan tarian yang diperagakan ini melambangkan ketangkasan dan kelincahan Sang Prajurit yang sedang berlatih di atas kuda. Tari reog ponorogo ini ditarikan secara berpasang-pasang.
Dahulunya Penari Jathil adalah anak laki-laki yang berparas tampan namun memiliki sisi feminism seperti wanita. Namun mulai tahun 1980an ketika kesenian diundang dalam acara PRJ (Pekan Raya Jakarta) penari Jathil diganti dengan penari wanita yang dianggap gerakannya lebih feminism. Gerakan Jathil ini cenderung lincah, genit dan lembut yang dipadukan dengan pola ritmis dari irama lagu serta irama ngraciknya.

 2. Warok

Warok Suromenggolo Reog Ponorogo
ethnicartofjava.blogspot.com
Warok adalah salah satu tokoh-tokoh dalam seni Reog yang berkarakter positif. Warok diambil dari kata wewarah yang berarti orang bertekad suci yang bisa memberikan perlindungan dan tuntunan tanpa pamrih. Warok merupakan orang yang bisa memberikan petunjuk dan pengarahan kepada orang lain agar hidupnya menjadi lebih baik. Warok ini menjadi ciri khas jiwa masyarakat Ponorogo yang tidak bisa dipisahkkan dari pertunjukan Seni Reog.

3. Barongan (Dadak Merak)

dadak merak kesenian reog ponorogo
surabayaonline.co
Barongan merupakan salah satu tokoh yang paling dominan dalam pertunjukan Reog. Barongan ini terdiri dari kepala harimau yang biasa disebut dengan ceplokan yang dibuat dari bahan bambu, kayu, rotan yang kemudian ditutup menggunakan kulit harimau.
Sedangkan untuk Dadak Merak, kerangkanya terbuat dari bahan bamboo dan rotan yang digunakan untuk menyusun bulu-bulu merak agar bulu merak terlihat mengembang ke atas. Ada juga tasbih atau manik-manik yang dipadukan dengan krakap atau kain beludru berwarna hitam yang disulam dengan mote. Umumnya ukuran Dadak Merak adalah 2,25 hingga 2,30 meter. Sedangkan beratnya sekitar 50 Kg.

4. Klono Sewandono

Prabu Klono Sewandono
id.wikipedia.org
Klono Sewandono ini adalah salah satu tokoh-tokoh dalam seni Reog yang menjadi menjadi salah satu tokoh sejarah dari kesenian Reog. Ia adalah satu-satunya raja yang berhasail memenuhi persyaratan dari Dewi Songgolangit, seorang putri dari kerajaan Kediri yang sangat cantik jelita.
Dewi tersebut memberikan persyaratan untuk calon suaminya agar membaut pertunjukan hewan berkepala dua berserta 40 kuda kembar. Dengan kesaktiannya, Ia mampu mengabulkan permintaa Dewi. Gambaran dari tokoh ini sangat gagah perkasa dan sakti mandraguna. Ia selalu membawa pecut Mandraguna yang pernah digunakan untuk mengalahkan Singabarong. Karena saat itu Raja sedang jatuh cinta, maka gerakan tokoh ini menggambarkan orang yang sedang kasmaran.

5. Bujang Ganong (Ganongan)

Bujang Ganong
rininrhyti.wordpress.com
Ganongan adalah gambaran dari Patih Pujangga Anom yang memiliki sifat energik, lucu dan sangat pandai dalam seni bela diri. Penampilan dari Ganongan ini sangat ditunggu-tunggu karena Ganongan selalu melakukan gerakan yang menarik dan menakjubkan. Umunya tokoh ini dimainkan oleh anak laki-laki yang sangat lincah dalam menari dan bela diri.
Itulah beberapa tokoh-tokoh dalam seni Reog yang ada dalam pertunjukan seni Reog Ponorogo. Semua tokoh tersebut harus ada dalam pertunjukan karena semuanya adalah satu paket cerita di dalamnya. Jika sudah mengenal dan mengetahui mengenai tokoh-tokoh tersebut tentunya Anda akan merasa lebih bersemangat melihat pertunjukan Reog karena telah tahu sedikit banyak mengenai alur cerita yang dijalankkan oleh para tokoh-tokohnya.

Komentar